Pengertian bimbingan


Sertzer dan Stone (1966:3) mengemukakan bahwa guidance berasala dari guide yang mempunyai arti to direct, pilot, manager, or steer, artinya: menunjukkan, mengarahkan, menentukan, mengatur, atau mengemudikan. (Victoria Neufeldt, Ed.,1988:599).[1]
Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada individu untuk memilih, mempersiapkan diri, dan memangku suatu jabatan, serta mendapat kemajuan dalam jabatan yang dipilihnya.” (Frank Parson, 1951) [2]
 Frank Parson merumuskan pengertian bimbingan dalam bebrapa aspek yakni bimbingan diberikan kepada individu untuk memasuki suatu jabatan dan mencapai kemajuan dalam jabatan. Pengertian ini masih sangat spesifik dan berorientasi karir.[3]
Bimbingan merupakan kegiatan yang bertujuan meningkatkan realisme pribadi setiap individu.” (Bernard & Fullmer, 1969)[4]
Bimbingan merupakan pendidikan dan pengembangan yang menekankan proses belajar yang sistematik. (Mathewson, 1969)[5]
Prayitno dan Erman Amti (2004: 99) mengemukakan bahwa bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa. Tujuannya adalah orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.[6]
Winkel (2005:27) mendefinisikan bimbingan : (1) usaha untuk melengkapi individu dengan pengetahuan, pengalaman, dan informasi tentang dirinya sendiri; (2) cara untuk memberikan bantuan kepada individu untuk memahami dan mempergunakan secara efisien dan efektif segala kesempatan yang dimiliki untuk perkembangan pribadinya; (3) sejenis pelayanan kepada individu-individu agar mereka dapat menentukan pilihan, menetapkan tujuandengan tepat, dan menyusun rencana yang realistis sehingga mereka dapat menyesuaikan diri dalam lingkungan tempat mereka hidup; (4) proses pemberian bantuan atau pertolongan kepada individu dalam hal memahami diri sendiri, menghubungkan pemahaman tentang dirinya dengan lingkungan. Memilih menetentukan, dan menyusun rencana sesuai dengan konsep dirinya dan tuntutan lingkungan.[7]
Djumhur dan moh. Surya, (1957:15) berpendapat bahwa bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang tersu menerus dan sistematis kepada individu untuk memecahkan masalah yang dihadapinya. Dengan demikian, individu tersebut memiliki kemampuan untuk memahami dirinya (self understanding), kemampuan untuk menerima dirinya (self acceptance), kemampuan untuk mengarahkan dirinya (self direction), dan kemampuan untuk merealisasikan dirinya (self realization) sesuai dengan potensi atau kemampuannya dalam mencapai penyesuaian diri dengan lingkungan, baik keluarga, sekolah, dan masyarakat.[8]
Dalam peraturan pemerintah No. 29 tahun 1990 tentang pendidikan menengah dikemukakan bahwa “Bimbingan merrupakan bantuan yang diberikan kepada peserta didik alam rangka menemukan pribadi, mengenai lingkungan, dan mrencanakan masa depan.” [9]
Bimbingan pada prinsipnya adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu dalam hal memahami dirinya sendiri dengan lingkungan, memilih, menetukan, dan menyusun rencana sesuai dengan konsep dirinya dan tuntutan lingkungan berdasarkan norma-norma yang berlaku.[10]


[1] Anas Salahudin, Bimbingan dan Konseling, (Bandung: Pustaka Setia,2010) hlm, 13
[2] Anas Salahudin, Bimbingan dan Konseling, (Bandung: Pustaka Setia,2010) hlm, 13
[3] Anas Salahudin, Bimbingan dan Konseling, (Bandung: Pustaka Setia,2010) hlm, 14
[4] Anas Salahudin, Bimbingan dan Konseling, (Bandung: Pustaka Setia,2010) hlm, 14
[5] Anas Salahudin, Bimbingan dan Konseling, (Bandung: Pustaka Setia,2010) hlm, 14
[6] Anas Salahudin, Bimbingan dan Konseling, (Bandung: Pustaka Setia,2010) hlm, 14
[7] Anas Salahudin, Bimbingan dan Konseling, (Bandung: Pustaka Setia,2010) hlm, 15
[8] Anas Salahudin, Bimbingan dan Konseling, (Bandung: Pustaka Setia,2010) hlm, 15
[9] Anas Salahudin, Bimbingan dan Konseling, (Bandung: Pustaka Setia,2010) hlm, 15
[10] Anas Salahudin, Bimbingan dan Konseling, (Bandung: Pustaka Setia,2010) hlm,15

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel