Pengertian blended learning atau hybrid course

Pengertian blended learning atau hybrid course adalah pembelajaran yang memadukan antara komponen online dan komponen tatap muka. Kenyatannya, program belajar yang mengandung komponen online sekecil apapun (misalnya: situs web pendukung, akses email ke instruktur, daftar bacaan online) kadang-kadang disebut sebagai elearning. Lebih jauh, hal itu juga menggambarkan semua program belajar yang memadukan berbagai media pembelajaran atau berbagai kesempatan pembelajaran: di tingkat yang paling dasar, mereka melibatkan berpikir, membaca dan pencampuran informasi baru dengan pengetahuan yang sudah ada.
Istilah blended learning pada awalnya digunakan untuk menggambarkan mata kuliah yang mencoba menggabungkan pembelajaran online terbaik dengan pembelajara tatap muka terbaik. Saat istilah itu menjadi popular, maka semakin banyak kombinasi yang dirujuk sebagai blended learning. Misalnya: menggabungkan berbagai teknologi, berbagai metode pengajaran, berbagai pengalaman belajar, atau berbagai lokasi kegiatan pembelajaran. Maka dari itu, meskipun terus digunakan, istilah itu mulai kehilangan makna.

Sumber: Robin Mason & Frank Rennie, serial konspe-konsep kunci Elearning panduan lengkap memahami dunia digital dan internet, Yogyakarta: Pustaka Baca cetakan I, Januari 2010 halaman Xxxvii- xxxviii

Pengertian blended learning istilah blended learning (pembelajaran dengan pendekatan campuran) menjadi popular sekitar tahun 2000 dan sekarang banyak digunakan di Amerika Utara, Inggris dab Australia, dan dikalangan akademik sebagaimana di kalangan pelatihan. Makna asli sekaligus yang paling umum bagi blended learning saat ini adalah mengacu pada kombinasi antara pembelajaran online dan pembelajaran tatap muka (f2f). Namun demikian, kombinasi dari teknologi, lokasi atau pendekatan pedagogi lain juga jadi semakin sering diidentifikasi sebagai blended learning.
Contoh: 
  1. saat teknologi synchronous (sinkron) dan teknologi asynchronous (tak sinkron) digunakan bersama dalam program belajar online.
  2. Saat kombinasi pembelajaran formal dan pembelajaran informal digunakan dalam pengembangan tempat kerja professional.
  3. Saat mahasiswa mengakses materi program belajar dan sumber-sumber program belajar dari berbagai lookasi-dari rumah. Dari elearning center, dari kampus, dari warnet, dan lain-lain.
  4. Saat teknologi digunakan untuk merancang ulang pendaftaran program belajar untuk meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya.


Sumber: Robin Mason & Frank Rennie, Elearning Panduan Lengkap Memahami Dunia Digital dan Internet Diterjemahkan dari Elearning Taylor Francis, London-New York, 2009 Edisi Indonesia diterbitkan Pustaka Baca Yogyakarta, cetakan I, Januari 2010, halaman 15-16

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel